SuperGaming mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan game baru bernama Indus. Merupakan game Free To Play Battle Royale yang dikembangkan di India dan akan tersedia di platform PC, Console, serta Mobile.
Melalui akun Twitternya, SuperGaming menyebut proyek Indus dengan slogan : “Dari India Untuk Battle Royale Dunia.” Indus sendiri sedang dalam pengembangan namun SuperGaming telah memberikan sneak peek mengenai game ini.
Berbicara tentang progress, Roby John sang CEO mengatakan : “Harapan terhadap proyek ini adalah kami dapat menggambarkan kisah yang dalam dengan konsep yang berbeda, dilengkapi dengan senjata dan sistem gameplay yang diekspektasikan pemain. Sejujurnya, kami sendiri juga tidak menyangka dengan progress yang sudah kami tempuh karena kami benar – benar membuatnya dari nol.”
Indus menawarkan genre battle royale dengan versi mereka sendiri yang lebih berfokus pada lore dan storyline. Dikabarkan bahwa Indus akan mengambil budaya dan mitologi India dengan sentuhan futuristik dari perkembangan teknologi yang maju di planet Indus.
Dari segi gameplay, saat ini Indus adalah game First-Person Shooter. Namun, developer juga berencana untuk menambahkan Third-Person Perspective ke dalamnya selama proses pengembangan. Dan seperti game menembak lainnya, pemain akan difasilitasi dengan berbagai jenis senjata yang sejauh ini ada assault rifles, hand cannons, dan sniper.
Sementara dari segi lore, pemain dikabarkan akan berperan sebagai Mythwalker. Seseorang yang disewa oleh sindikat antar-galaksi bernama COVEN yang telah menemukan sebuah planet kuno namun memiliki teknologi yang maju. Planet tersebut bernama Indus. COVEN menaruh perhatian pada planet ini karena kemampuan penduduknya yang pandai mengolah kekayaan alam menjadi teknologi mutakhir.
Dari potongan lore tersebut, pemain diwajibkan untuk bekerja sama untuk mengumpulkan resources dan bertempur melawan penduduk asli Indus atau melawan satu sama lain secara tim demi mengumpulkan resources sebanyak – banyaknya agar selamat sampai akhir.
Sampai saat ini, belum ada pengumuman tentang tanggal pasti kapan Indus akan dirilis. Namun, SuperGaming berjanji bahwa game ini akan rilis di tahun 2022 ini juga. Jadi, bagaimana menurutmu, brott?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Game PC , Game Android, atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author
Semenjak beralih fungsi dari sebuah software updatepatch untuk game-game khusus bikinan Valve, sampai menjadi media distribusi game digital terbesar untuk PC. Steam sekarang sudah menjadi trendsetter bagi hampir para seluruh PC gamer di dunia. Gabe Newell yang pada awalnya bukan siapa-siapa, beliau sekarang diabadikan sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh pada dunia PC gaming berkat Steam ciptaannya.
Melihat begitu banyaknya game yang sudah dirilis oleh Steam. Steam saat ini memang menjadi sarana terbaik bagi para developer yang baru meniti karir di bidang game industry. Berdasarkan banyaknya para developer indie yang lahir dan berkembang dari Steam tersebut. Tahukah kamu sebenarnya sebanyak apa sih total game yang sudah dirilis oleh steam sampai di tahun 2017 kemarin ?
Steamspy, sebuah website third-party khusus yang mencatat berbagai macam laporan statistik mengenai Steam, belakangan telah merilis berita tentang berapa jumlah judul game yang sudah dipublikasikan oleh steam pada tahun 2017 kemarin. Dan jumlah angkanya ternyata cukup mengejutkan.
Melalui akun twitter resmi dari Steamspy, telah tercatat bahwa di tahun 2017 Steam telah merilis sebanyak 7.672 game dengan 21 jumlah game yang rata-rata dirilis dalam waktu sehari. Wow, cukup banyak sekali ! Lalu bagaimana jika dibandingkan dengan di tahun-tahun kemarin ?
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya lewat diagram yang disajikan juga oleh Steamspy, justru jumlah perilisan game-game Steam pada tahun 2017 malah semakin meningkat drastis. Karena sebelumnya di tahun 2016 saja sudah mencatatkan sebanyak 4.207 game. Jika ditotal secara keseluruhan dari tahun 2004 sampai 2017, maka Steam sampai di sepanjang tahun 2017 melalui data dari Steamspy ini telah merilis game sebanyak 18.853 judul. Kenaikan jumlah game yang terpublish di Steam dengan presentase sebanyak 68,1% ini merupakan jumlah kenaikan terbesar sepanjang sejarah sejak Steam pertama kali diluncurkan.
Melihat jumlah kenaikan yang cukup gila tersebut, kira-kira bagaimana prediksi kalian dengan jumlah game Steam di tahun 2018 ini ? Bakal semakin naik atau semakin turun brott kira-kira ?
Game PUBG Mobile baru – baru ini mendapatkan update 1.1 paling barunya. Selain bekerja sama dengan Metro yang merupakan salah satu game apocalyptic yang cukup keren, Game PUBG juga memberikan beragam fitur baru yang akan membuatmu lebih seru memainkan game tembak – tembak ini. Berikut adalah beberapa fitur baru dari PUBG Mobile 1.1
Daftar isi
1. Lightweight Instalation
Untuk memberikan pengalaman bermain terbaik kepada para pemainnya, PUBG Mobile memberikan update fitur Lightweight yang akan meningkatkan kualitas bermain yang lebih lancar dan mulus dengan kualitas yang sama. Fitur ini akan menurunkan file PUBG menjadi 70% lebih kecil di Handphone android, mengurangi ruang penyimpanan yang ada agar pemain bisa memainkan game tersebut dengan lancar.
2. Pembatasan alih server
Ini digunakan oleh si pengembang untuk mengurangi lag dari ping yang ada. Dimana pihak PUBG akan membatasi permintaan dari komunitas PUBG Mobile yang menginginkan server dipisah agar tidak memiliki lag karena server yang diakses oleh pemain berbeda dengan negara yang ditempatinya.
3. Metro Royale Mode.
PUBG menghadirkan sebuah mode baru dimana pemain akan merasakan bagaimana pengalaman bertempur di dunia post-apocalyptic / kiamat yang penuh dengan mutan. Tak hanya itu, pemain akan mendapatkan tambahan weapon dan armor baru yang cukup keren untuk memebantumu melawan tak hanya mutant, namun juga pemain lainnya.
4. Penyesuaian senjata
Akhirnya ada ballancing senjata dari pihak PUBG untuk meningkatkan pengalaman bermain para pemainnya. Dimana kali ini, PUBG mobile versi 1.1 akan meningkatkan efek ledakan yang ada pada saat pemain menggunakan granat.
Itulah beberapa update fitur yang dihadirkan oleh PUBG Mobile versi terbarunya. Update apa yang kalian paling senangi? Koment dibawah dan simak terus artikel dari Gamebrott!
Baca lagi artikel menarik lainnya dari penulis kita Jay, dan artikel lain seputaran game Mobile! Tertarik melakukan kerjasama? Kontak kita di Author
Game Resident Evil 7 Terbaik – Serial Resident Evil merupakan satu dari sekian banyak franchise yang sukses melahirkan banyak seri bahkan mendapatkan adaptasi filmnya juga. Awalnya, series ini dibungkus dengan apik oleh genre horror yang menegangkan. Namun, sejak seri keempat, lima, dan enamnya malah terasa seperti action.
Untungnya, kehadiran game Resident Evil 7 Biohazard membawa gebrakan baru yang lebih mutakhir dalam menaikkan kembali pamor seri RE ke permukaan. Dengan tanpa menghilangkan esensi horror yang selama ini ditanamkan di seri lawas.
Daftar isi
Kenapa Game Resident Evil 7 Biohazard Menjadi Seri RE Modern Terbaik?
Resident Evil 7 dirilis 6 tahun yang lalu, namun dia berhasil mempertahankan elemen horror seri RE dengan gebrakan barunya serta latar cerita yang belum pernah diberi unjuk kepada para pemain sebelumnya. Menjadikannya sebagai fresh start setelah pemain dibuat kecewa dengan seri 5 dan 6 yang lebih banyak menunjukkan elemen action ketimbang horror yang seharusnya menjadi akar franchise ini tumbuh.
Story
Seperti yang sudah saya singgung di atas, Resident Evil 7 hadir isi cerita yang belum pernah kita lihat di seri lama. Dia bahkan tidak secara langsung bersinggungan dengan Umbrella Corporation yang selama ini menjadi musuh utama pemain di sepanjang seri, melainkan dia hadir dengan nama baru; The Connection.
Dengan menghadirkan karakter serta kisah baru yang masih asing bagi para pemain, tentu saja Resident Evil 7 menjadi pengalaman baru bagi para penggemar. Bahkan, ia tidak terasa seperti game yang datang dari franchise RE.
Selama memainkan game ini, saya merasakan ketegangan yang luar biasa dimana saya memerankan karakter Ethan Winters yang tak punya pengalaman militer sama sekali. Berbeda dengan Redfield, Valentine, Kennedy, dan lain-lain sebelum ini.
Bagi saya pribadi yang penggemar game horror, sesuatu bisa dikatakan menakutkan ketika kamu tidak memiliki kekuatan dan tidak berdaya untuk melawan namun kamu diharuskan untuk bisa melewatinya. Ini tercermin dengan sangat jelas di karakter Ethan Winters.
Point of View
Point of View atau sudut pandang juga menjadi salah satu yang memegang kemudi dalam gebrakan baru di game Resident Evil 7 Biohazard. Seperti yang kita ketahui, seluruh seri Resident Evil, mulai dari zero hingga 6, hadir dengan perspektif Third-Person.
Secara mekanik, Third-Person memang banyak disukai oleh gamer. Namun, untuk sensasi yang lebih menegangkan dan biar makin imersif, tentu First-Person adalah jawabannya. Well, sebenarnya, Capcom sudah memiliki rencana First-Person ini sejak duluuu sekali. Hanya saja belum dapat direalisasikan sebab oleh technical limitation.
Kini, di Resident Evil 7 kegiatan kejar – kejaran dengan musuh jauh lebih menegangkan. Sebab kamu tak bisa melihat sekitar secara keseluruhan. Pastinya terasa lebih sulit ketika kamu harus lari sambil sesekali memeriksa punggungmu apakah si musuh masih mengejar atau tidak.
Karena dia hadir dengan perspektif First-Person, kemampuan eksplorasimu juga sungguhan diuji di sini. Jika biasanya kamu hanya perlu eksplor sambil mepet – mepet dinding, kini pengalaman eksplorasimu juga diperluas dimana pemain harus memeriksa setiap sudut ruangan bahkan sambil nundukin badan jika diperlukan.
Musuh Baru
Karena dia hadir dengan segi cerita yang baru, maka tak heran pula jika kita dipertemukan dengan musuh baru pula. Musuh – musuh yang ada di Resident Evil 7 ini benar – benar tidak terduga; baik dari kemampuan bertempur mereka ataupun penampilan mereka.
Dimulai dari melawan kekasih Ethan Winters sendiri, Mia, yang bahkan sanggup memotong tangan Ethan dengan pisau yang dia dapat entah darimana. Tentu kegilaan itu terjadi di luar kendali sebab Mia sudah terjangkit oleh virus The Mold.
Ethan Winters juga harus menghadapi kegilaan keluarga Bakers. Keluarga monster ini akan mengejar dan memburu Ethan dalam skenario yang berbeda – beda. Setiap Baker mengontrol lokasi berbeda di kediaman mereka dan pastinya mereka ada untuk menghabisimu. Tentu saja duel maut dengan mereka sampai titik darah penghabisan tak akan bisa kalian hindarkan.
Tak hanya Bakers dengan segala kegilaannya, di akhir permainan, Ethan akan melawan Eveline sebagai The Real Boss yang bentuknya jauh lebih tak karuan dan di luar nalar.
Sama seperti menghadapi Mr. X dan Nemesis, pemain lebih baik menembak mereka daripada kabur dari kejaran Baker. Namun, pastikan untuk menghemat amunisi sebab membombardir mereka dengan peluru belum tentu menjadi sebuah kemenangan.
Jadi, daripada memenuhi layar dengan kuantitas monster, Resident Evil 7 lebih berfokus pada peningkatan kualitas musuh yang meskipun hanya satu, dia adalah musuh yang sulit dikalahkan dan pastinya meninggalkan bekas di kepala pemain,
Sungguh, kehadiran setiap musuh yang menghalangi perjalanan Ethan tak henti membuat saya beristighfar sebab mereka berhasil membuat saya kebingungan sampai “hah?” berkali-kali dan teror yang mereka berikan sungguhan membuat segala jenis bulu kuduk berdiri.
Nuansa Horror yang Lebih Terasa
Rasa seram dan menegangkan serta ketakutan yang ditebar dalam Resident Evil 7 juga diperkuat dengan grafik serta desain visual yang jauh lebih imersif dan terasa nyata. Rumah keluarga Baker yang menjadi latar belakang perjalanan Ethan didesain dengan teliti dimana juga diberikan detail – detail kecil bagaimana keluarga ini dulunya sebelum diteror oleh Eveline.
Sajian gore penuh siksaan dan darah dimana – mana juga ditampilkan jauh lebih jelas dan berhasil mengantarkan rasa ngilu terdalam dibandingkan RE lawas. Tidak perlu lah saya jabarkan disini karena sengilu itu, woy!
Terimakasih kepada RE Engine milik Capcom yang akhirnya digunakan dan diemplementasikan pertama kali di proyek Resident Evil 7. Menjadi bukti nyata bahwa teknologi terbaru milik mereka juga mampu menciptakan game yang kece badai.
Elemen jump scares yang bikin jerit juga tidak boleh dilewatkan di sini. Sudah satu kali kena jump scare, pastilah batin pemain langsung bersiap diri untuk menghadapi kejutan lainnya. Sayangnya, mau sesiap apapun, jump scares di Resident Evil 7 ini memang gak ngotak banget alias gak ketebak momennya dimana saja.
Tambahan Editor: Menurut saya sendiri game RE7 menjadi titik kebangkitan franchise Resident Evil kembali ke akarnya, yaitu Survival Horror. Setelah game sebelumnya seperti RE6, RE5, dan spin off lainnya yang sering melenceng dari apa yang membuat Resident Evil disukai oleh gamer.
Secara teknis, Resident Evil 4 menjadi titik awal franchise tersebut mulai mencoba formula baru dengan gameplay yang lebih action ala-ala film barat. Bahkan di komunitas penggemar RE, banyak dari mereka menganggap franchise favorit mereka bisa menjadi seperti itu karena dipengaruhi kepopuleran adaptasi film Resident Evil buatan Paul W. S. Anderson.
Namun untuk RE4, saya sendiri masih sangat bisa terima karena gamenya memberikan keseimbangan antara memberikan nuansa antara survival horror dengan aksi keren dari Leon S Kennedy.
Baik, sekian opini Penulis mengenai pembahasan mengapa Resident Evil 7 terbaik dibandingkan seri RE Modern lainnya kali ini. Apakah kalian sependapat dengan saya mengenai hal ini, brott? Utarakan pendapat kalian di kolom komentar, ya!
Baca juga informasi menarik Gamebrott terkait Resident Evil atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author
Sekarang, tren cryptocurrency atau yang lebih dikenal dengan mata uang digital, khususnya di Indonesia sepertinya memang penuh pro dan kontra. Seperti yang dilansir dari JatimNU, dikabarkan bahwa Bahtsul Masail PWNU Jatim tetapkan bahwa semua yang berhubungan dengan cryptocurrency adalah haram.
Tidak Bisa Dilegalkan Secara Syariat
Hasil dari Bahtsul Masail yang dilakukan oleh PWNU Jatim yang berlangsung Ahad lalu memutuskan bahwa cryptocurrency adalah haram. Bahkan dengan jaminan bahwa mata uang virtual tersebut dilapisi dengan kriptografi, namun tetap tidak merubah keputusan bahwa cryptocurrency tetap haram.
Seakan tidak anggap sepele, kegiatan tersebut bahkan hadirkan utusan dari Pengurus Cabang Nadhatul Ulama (PCNU) dan beberapa pesantren se-Jawa Timur. Mereka semua sepakat dan memutuskan bahwa hukum penggunaan cryptocurrency sebagai metode transaksi adalah haram.
“Para peserta Bahtsul Masail memiliki pandangan bahwa meskipun crypto telah diakui oleh pemerintah sebagai bahan komiditi, tetap tidak bisa dilegalkan secara syariat,” tutur Kiai Azizi Chasbullah, selaku mushahih.
“Atas beberapa pertimbangan, di antaranya adalah akan adanya kemungkinan penipuan di dalamnya, maka dihukumi haram,” tutupnya.
Oleh karena itu, Bahtsul Masail PWNU tetapkan bahwa status cryptocurrency tidak bisa diakui sebagai komoditi dan tidak diperbolehkan. Selain itu, para peserta musyawarah atau musyawirin juga menganggap bahwa cryptocurrency tidak memiliki manfaat secara syariat bila berpedoman kitab-kitab fiqih.
Tidak cukup sampai itu, hal ini pun semakin diperkuat dengan salah satu tim ahli cryptocurrency yang diundang oleh PWNU Jatim. Selain bukan sekedar berbincang, namun menjelaskan mengenai praktik yang benar dalam menggunakan mata uang virtual tersebut. Tidak heran, bahkan sempat terjadi perdebatan panas antara musyawirin dan perumus.
“Bahtsul Masail ini sangat penting untuk dilakukan oleh NU. Sebab, merupakan salah satu kekayaan yang tidak dimiliki ormas lain,” ucap Ustadz Muhammad Syamsuddin selaku pimpinan sidang.
Wah, kalau sudah ditetapkan haram, gimana nasib cryptocurrency ke depannya, ya brott? Yuk, berikan buah pikiran kalian di kolom komentar di bawah.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author
Supercell menutup Rush Wars setelah dinilai tidak memenuhi harapan target selama masa Beta Test sekitar 3 Bulan, dari sudut pandang Developer hingga para Beta tester game ini tidak dinilai sesuai harapan. Seperti yang dikatakan, Fans tidak menyukai uji beta awal yang dibagikan karena beberapa alasan, Beta test ini sudah diluncurkan mulai dari Agustus lalu. Supercell pun sudah melakukan beberapa kali update, namun mereka sendiri menilai game ini masih ‘tidak bisa’ dirilis karena tidak sesuai ekspektasi para kreator.
“Ketika kami mulai mengembangkan Rush Wars, tujuan tim adalah membuat jenis permainan build dan battle yang berbeda yang bisa dinikmati pemain biasa (Semua kalangan),” demikian yang dikatakan Supercell lewat blog resminya. “Selama versi beta, kami ingin mencoba hal-hal yang dapat mengubah permainan dengan cara yang berbeda (gebrakan baru), untuk melihat apa yang akan terjadi dalam hal strategi dan gameplay untuk membuatnya lebih menantang dan mengubah dinamika.” (lebih bersahabat namun tetap bikin nagih)
Namun sejak diluncurkan, Rush Wars memiliki masalah dengan gameplay yang dinilai berulang (cepat bosan). Hal tersebut dinilai tidak ada bedanya dengan judul-judul game yang sebelumnya sudah dirilis, seperti Brawl Stars dan Boom Beach. Hal inilah yang membuat Supercell seperti seolah “Cek ombak” atau sekedar survei dan ingin tahu, apakah proyek game baru ini dapat memenuhi ekspektasi Fans dan Developer, sebelum dirilis secara matang untuk Android dan iOS.
“Kami membuat beberapa perubahan dengan beberapa pembaruan,”. “Namun, perubahan yang kami lakukan tidak membantu permainan dalam jangka panjang atau mengubah gaya permainan yang cukup untuk menjadikannya menyenangkan seperti yang kita inginkan.” Kata Developer lewat Blog resminya.
Jadi untuk saat ini, Rush Wars sudah resmi tidak ada lagi karena sudah benar-benar di shut down berkat alasan yang kami berikan diatas.
Langkah Supercell untuk menutup Rush Wars adalah tentang permainan yang berkinerja buruk, namun diketahui juga berkat informasi via Venturebeat, bahwa Supercell juga sedang mengembangkan game lain, mungkin Rush Wars adalah salah satu dari Prototipe game yang dimaksud, maka dari itu Supercell sepertinya memang sudah siap eksperimen lagi dengan konsep dan judul baru.
Sumber: Venturebeat
Sampai jumpa lagi di Tulisan-tulisan lain dari saya, dan jangan lupa untuk baca Artikel dan Berita menarik lainya seputar AOV, Game, dan Tech dari Mohammad Abdul Fatah